AYAT AL-QURAN BERKAITAN FARDHU KIFAYAH

Kesatuan

Firman Allah S.W.T.

Maksudnya: “Pada mulanya manusia itu ialah umat yang satu (menurut agama Allah yang satu, tetapi setelah mereka berselisihan), maka Allah mengutuskan nabi-nabi sebagai pemberi khabar gembira (kepada orang-orang beriman dengan balasan syurga), dan pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar dengan balasan azab neraka); dan Allah menurunkan bersama Nabi-nabi itu Kitab-kitab Suci yang (mengandungi keterangan-keterangan yang) benar, untuk menjalankan hukum antara manusia tentang apa yang mereka perselisihkan. Dan (sebenarnya) tidak ada yang melakukan perselisihan melainkan orang-orang yang telah diberi kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas nyata, mereka berselisih semata-mata kerana hasad dengki sesama sendiri. Maka Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman ke arah kebenaran yang diperselisihkan oleh mereka (yang derhaka itu), dengan izin-Nya. Dan Allah sentiasa memberi pertunjuk hidayah-Nya kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya jalan yang lurus-lurus (menurut undang-undang peraturan-Nya)."

Perdamaian dan Peperangan

Firman Allah S.W.T.:

Maksudnya: “Mereka suka kalau kamu pula menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, maka (dengan yang demikian) menjadilah kamu sama seperti mereka. Oleh itu janganlah kamu mengambil (seorang pun) antara mereka menjadi teman rapat kamu, sehingga mereka berhijrah pada jalan Allah (untuk rapat kamu, sehingga mereka berhijrah pada jalan Allah (untuk menegakkan Islam). Kemudian kalau mereka sengaja berpaling ingkar, maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka dimana sahaja kamu menemuinya; dan jangan sekali-kali kamu mengambil (seorang pun) antara mereka menjadi teman rapat atau penolong; Kecuali orang-orang yang pergi (meminta perlindungan) kepada suatu kaum yang ada ikatan perjanjian setia antara kamu dengan mereka, atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa berat hendak memerangi kamu atau memerangi kaumnya. Dan jika Allah menghendaki, nescaya Dia menjadikan mereka berkuasa melawan kamu, kemudian tentulah mereka memerangi kamu. Dalam pada itu,jika mereka membiarkan kamu (dengan tidak mengancam atau mengganggu), serta mereka tidak memerangi kamu dan mereka menawarkan perdamaian kepada kamu, maka Allah tidak menjadikan bagi kamu jalan (yang membolehkan kamu memerangi atau menawan) mereka.”
(Al-Nisa’ : 89-90)

Firman Allah S.W.T.:

Maksudnya: “Dan jika mereka (pihak musuh) cenderung kepada perdamaian, maka engkau juga hendaklah cenderung kepadanya serta bertakwallah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.”
(Al-Anfal : 61)

Prinsip Musyawarah

Firman Allah S.W.T.

Maksudnya: “Maka dengan sebab rahmat (yang melimpah-limpah) dari Allah (kepadamu wahai Muhammad), engkau telah bersikap lemah-lembut kepada mereka (sahabat-sahabat dan pengikutmu), dan kalaulah engkau bersikap kasar lagi keras hati, tentulah mereka lari dari kelilingmu. Oleh itu maafkanlah mereka (terhadap kesalahan yang mereka lakukan terhadapmu), dan pohonlah ampun bagi mereka, dan juga bermesyuaratlah dengan mereka dalam urusan (peperangan dan soal-soal keduniaan) itu. Kemudian apabila engkau telah berazam (sesudah bermesyuarat, untuk membuat sesuatu) maka bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengasihi orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”

Firman Allah S.W.T.:
Maksudnya: “Dan juga (lebih baik dan lebih kekal bagi) orang-orang yang menyahutkan dan menyambut perintah Tuhannya serta mendirikan sembahyang dengan sempurna; dan urusan mereka dijalankan secara bermesyuarat sesama mereka; dan mereka pula mendermakan sebahagian dari apa yang Kami beri kepadanya.”
(Al-Syura : 38)

Ekonomi dan Perdagangan

Firman Allah S.W.T.:

Maksudnya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu makan (gunakan) harta-harata kamu sesama kamu dengan jalan yang salah (tipu, judi dan sebagainya), kecuali dengan jalan perniagaan yang dilakukan secara suka sama suka antara kamu, dan janganlah kamu berbunuh-bunuhan sesama sendiri. Sesungguhnya Allah sentiasa Mengasihani kamu.”
(Al-Nisa’ :29)

Firman Allah S.W.T.:

Maksudnya: “Orang-orang yang memakan (mengambil) riba itu tidak dapat berdiri betul melainkan seperti berdirinya orang yang dirasuk Syaitan dengan terhoyong-hayang kerana sentuhan (Syaitan) itu. Yang demikian ialah disebabkan mereka mengatakan: “Bahawa sesungguhnya berjual beli itu sama sahaja seperti riba”, padahal Allah telah menghalalkan berjual beli (berniaga) dan mengharamkan riba. Oleh itu sesiapa yang telah sampai kepadanya peringatan (Larangan) dari Tuhannya lalu ia berhenti(dari mengambil riba), maka apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum pengharaman itu) adalah menjadi haknya, dan perkaranya terserahlah kepada Allah. Dan sesiapa yang mengulangi lagi (perbuatan mengambil riba itu) maka mereka itulah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya.”
(Al-Baqarah : 275)

Firman Allah S.W.T.:

Maksudnya: “Kecelakaan besar bagi orang-orang yang curang (dalam timbangan dan sukatan), iaitu mereka yang apabila menerima sukatan (gantang-cupak) dari orang lain mereka mengambilnya dengan cukup, Dan (sebaliknya) apabila mereka menyukat atau menimbang untuk orang lain, mereka kurangi.”
(Al-Mutaffifin: 1-3)

Bantuan

Firman Allah S.W.T.:

Maksudnya: “Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui: apa dia amal-amal yang tinggi darjatnya di sisi Tuhan itu? (antara amal-amal itu bagi orang yang mampu) ialah: memerdekakan hamba abdi; atau memberi makan pada hari kelaparan kepada anak yatim dari kaum kerabat, atau kepada orang miskin yang terlantar di atas tanah.”
(Al-Balad: 12-16)

Kepakaran

Firman Allah S.W.T.:

Maksudnya: Dan kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu (wahai Muhammad) melainkan orang-orang lelaki yang kami wahikan kepada mereka (bukan malaikat); maka bertanyalah kamu kepada Ahlu’dzDzikir” jika kamu tidak mengetahui.
(Al-Anbiya : 7)

Firman Allah S.W.T.:

Maksudnya: Dan tidaklah (betul dan elok) orang-orang yang beriman keluar semuanya (pergi berperang); oleh itu, hendaklah keluar sebahagian sahaja dari tiap-tiap puak di antara mereka, supaya orang-orang (yang tinggal) itu mempelajari secara mendalam ilmu yang dituntut di dalam agama, dan supaya mereka dapat mengajar kaumnya (yang keluar berjuang) apabila orang-orang itu kembali kepada mereka; mudah-mudahan mereka dapat berjaga-jaga (dari melakukan larangan Allah).
(At-Taubah :122)

Admin

1 Ulasan

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Terbaru Lebih lama